Sabtu, 12 Februari 2011

Memori Tercipta - Shila OIAM


Lirik/Tajuk Lagu: Memori Tercipta
Penyanyi: Shila OIAM
Bergetar jiwa dipersada bercahaya
Pertemuan harapan pertama kalinya
Bergetar jiwa menghadapi mimpi-mimpi
Sukar dipercaya pintunya terbuka
Di sini jua memori tercipta
Walau seketika terjalin kasih kita
Mungkin disini kita kan terpisah
Kenangan bersama tiada kulupa
Mengalun suara sesuri bisikan hati
Seiringan mencari haluan berseni
Bergetar jiwa menghadapi mimpi-mimpi
Tiada pun terduga pintunya terbuka
Di sini jua memori tercipta
Walau seketika terjalin kasih kita
Mungkin di sini kita kan terpisah
Kenangan bersama tiada ku lupa
Yang terpahit jua termanis
Semuanya bagiku terindah
Kuingati buat selama-lamanya
Di sini jua memori tercipta
Walau seketika terjalin kasih kita
Mungkin di sini kita kan terpisah
Kenangan bersama tiada kulupa
Mungkin di sini kita kan terpisah
Kenangan bersama (3x)
Mungkin disini kita kan terpisah
Kenangan bersama tiada kulupa

Minggu, 09 Januari 2011

10 Burung Cendrawasih Terindah di Dunia

Ada lebih dari tiga lusin spesies dalam keluarga Paradisaeidae, atau lebih dikenal dengan bird of paradise. Ada sekitar 13 Genus dari burung-burung ini dan yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea. Di Indonesia kita menyebutnya dengan burung cendrawasih. Bercirikan dengan warna yang mencolok dan cerah, bulu berwarna kuning, biru, merah, dan hijau. Dengan warna-warna yang demikian mereka menjadi burung paling indah dan menarik di dunia, sehingga disebut sebagai burung dari surga. Burung cendrawasih banyak ditemukan di Papua atau Papua Nugini dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk juga Australia Timur. Sayangnya keberadaan burung ini semakin berkurang seiring dengan banyaknya perburuan liar yang tidak bertanggung jawab.

1. Lesser bird of paradise (Paradisaea minor)
cendrawasih terindah
The Lesser bird of paradise dikenal dengan nama Cendrawasih kuning kecil. Burung ini berukuran sedang dengan panjang sekitar 32 cm, berwarna merah-coklat dengan mahkota kuning dan punggung atas kuning kecoklatan.Burung jantan memiliki tenggorokan berwarna zamrud-hijau tua, sepasang ekor panjang dan dihiasi dengan bulu hiasan sayap yang berwarna kuning di daerah pangkal berwarna putih di daerah luarnya. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, memiliki kepala berwarna coklat tua, dada berwarna putih dan tanpa dihiasi bulu-bulu hiasan. Daerah penyabaranya meliputi seluruh hutan bagian utara Papua Nugini, dan pulau-pulau di dekat Misool dan Yapen.

2. Raggiana bird of paradise (Paradisaea Raggiana)
cendrawasih terindah
The Raggiana bird of paradise dikenal juga dengan nama Count Raggi’s bird of paradise. Burung ini juga yang paling dikenal sebagai burung Cendrawasih. Habitat burung ini terdistribusi secara luas di Pulau Irian selatan dan timur laut. Memiliki panjang 34 cm panjang, berwarna merah-coklat keabu-abuan, iris kuning dan kaki berwarna cokelat keabu-abuan. Burung jantan memiliki mahkota kuning, tenggorokan zamrud-hijau tua dan kerah kuning di antara tenggorokan. Warna bulu sayap bervariasi dari merah ke jingga tergantung subspesies. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat dan tidak punya bulu-bulu hiasan.

3. Astrapia Ribbon-tailed (Astrapia mayeri)
cendrawasih terindah
Ini adalah salah satu burung cendrawasih yang paling spektakuler. Namanya Astrapia Ribbon-tailed dan memiliki bulu ekor terpanjang dalam kaitannya dengan ukuran tubuh, panjangnya mencapai lebih dari tiga kali panjang tubuhnya. Panjang burung dewasa mencapai 32 cm dengan ekor burung jantan yang bisa mencapai 1 meter. Burung jantan memiliki warna hitam dan hijau zaitun sedangkan burung betina berwana coklat. Burung jantan memilki ekor panjang berbentuk pita berwarna putih. Daerah penyebarannya ada di bagian tengah Pulau Irian.

4. Blue bird of paradise (Paradisaea rudolphi)
cendrawasih terindah
Namanya mengingatkan nama salah satu angkutan Taksi di Indonesia. Burung ini berukuran sekitar 30 cm, berwarna hitam, iris warna coklat gelap, kaki abu-abu. Burung jantan dihiasi dengan bulu sayap dengan dominasi warna ungu biru. Sehingga disebut juga dengan Cendrawasih Biru. Blue Bird of Paradise adalah burung endemik Papua Nugini. Daerah penyebarannya meliputi pegunungan tenggara Papua Nugini.

5. Riflebird Paradise (Ptiloris paradiseus)
cendrawasih terindah
Kalau anda pernah melihat film Planet Earth, maka anda akan melihat burung ini. Burung ini memiliki panjang sekitar 30 cm dengan burung jantan berwarna hitam dengan warna-warni mahkota biru kehijauan, kaki hitam, iris coklat gelap dan mulut kuning. Burung betina jenis ini berwarna coklat zaitun. Merupakan endemik di Australia timur, Riflebird juga tersebar di hutan hujan di New South Wales dan pusat Queensland. Burung jantan dapat mengembangkan sayapnya dan memamerkannya seraya bergerak ke kanan dan ke kiri di hadapan burung betina untuk memikat mereka.

6. Red bird of paradise (Paradisaea rubra)
cendrawasih terindah
Kita menamakannya Cendrawasih Merah, panjang sekitar 33cm berwarna kuning dan coklat, serta berparuh kuning. Burung jantan dewasa bisa mencapai 72cm termasuk bulu-bulu hiasannya yang berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya. Bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan. Merupakan endemik dari Indonesia, Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat.

7. Lawes’s Parotia (Parotia Lawesii)
Parotia lawesii berukuran sedang sampai dengan 27 cm). Daerah penyebarannya meliputi hutan pegunungan di tenggara dan timur Papua Nugini. Burung jantan memiliki warna hitam dengan kening putih, warnawarni tengkuk biru ungu dan emas bulu dada hijau. Dihiasi dengan tiga kawat hias kepala dari belakang setiap mata dan memanjang mengapit bulu yang berwarna hitam. Burung betina berwarna coklat dengan kepala burung gelap, iris kuning dan gelap.

8. King of Saxony bird of paradise (Pteridophora alberti)
cendrawasih terindah
King of Saxonyi adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 22cm. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam dan kuning tua, dikepalanya terdapat dua helai bulu kawat bersisik biru-langit mengilap seperti panji yang panjangnya mencapai 40cm dan dapat ditegakkan pada waktu memikat betina. Oleh karenanya burung ini dimakan Cendrawasih Panji. Bulu mantel dan punggung tumbuh memanjang berbentuk tudung berwarna hitam. Iris mata berwarna coklat tua, kaki berwarna abu-abu kecoklatan dan paruh berwarna hitam dengan bagian dalam mulut berwarna hijau laut. Burung betina berwarna abu-abu kecoklatan dengan garis-garis dan bintik gelap. Betina berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi mantel atau bulu kawat hiasan. Daerah penyebarannya ada di hutan pegunungan pulau Irian.

9. Wilson’s Bird of Paradise (Cicinnurus respublica)
cendrawasih terindah
Wilson’s Bird of Paradise berukuran lumayan kecil sampai dengan 21 cm. Burun jantan adalah berwarna merah dan hitam dengan jubah kuning di leher, mulut hijau muda, kaki biru dan dua bulu ekor berwarna ungu yang melengkung. Semetara itu betina berwarna kecoklatan dengan mahkota biru. Merupakan endemik Indonesia, dengan daerah penyebaran di bukit dan hutan hujan dataran rendah Kepulauan Waigeo dan Batanta dari Papua Barat.

10. Princess Stephanie’s Astrapia (Astrapia stephaniae)
cendrawasih terindah
Stephanie Astrapia berukuran sekitar 37 cm, burung ini berwarna hitam dengan warna-warni kepala biru-hijau dan ungu, disamping itu memiliki bulu ekor panjang hitam keungunan. Burung betinanya berwarna coklat gelap dengan kepala hitam kebiruan. Habitat aslinya ada di pegunungan di pusat dan timur Papua Nugini.

Profil Oktovianus Maniani


Agaknya tidak terlalu berlebihan kalau Okto Maniani bisa disebut bintang baru sebab baru lima kali membela tim Nasional tetapi sudah mampu mencetak goal. Bahkan umpannya dari pojok kiri berhasil disambar Irfan Bachdim melengkapi gol ke-lima kemenangan Indonesia atas negeri jiran Malaysia.

Peran lelaki kelahiran 25 Oktober 1990 ini tak berhenti sampai di situ saja, di laga melawan Laos dia mampu menambah gol ke-enam Indonesia dengan aksi individunya yang nyaris sempurna. Tak heran kalau banyak pemerhati sepakbola menyebutnya sebagai The Rising Star.

"Saya menilai skill individunya semakin berkembang saat merumput di luar klub-klub Papua," ujar Johanes Songgonao pelatih kepala Akademi Sepakbola Emsyk Dikatakan bermain di klub-klub luar Papua membuat Okto harus berusaha mengeluarkan semua kelebihan skill individunya agar bisa tampil pada setiap laga.

"Kepercayaan yang diberikan pelatih akan dipertanggungjawabkan dalam setiap pertandingan," tutur mantan pemain Pupuk Kaltim ini.

Tak heran lanjut Songgonao pelatih akan memasukannya dalam tim inti pada setiap laga.

"Jika dia masih bermain di Persipura atau di Persidafon pasti tidak berkembang dan kemungkinan jadi cadangan mati," papar Songgonao.

Dia mampu melejit meninggalkan sesama rekan-rekannya alumni PON 2008 seperti Titus Bonay, Alan Aronggear, David Lali dan Frendy Mofu.

"Alan dan David dalam skuad Persipura jarang dipasang karena harus bersaing dengan pemain-pemain lainnya terkecuali Titus Bonay yang sering berperan sebagai pemain pengganti bersama Lukas Mandowen," tegas Songgonao.

Bahkan mantan pelatihnya di Persipura U-18 Ferdinando Fairyo membenarkan pendapat pelatih Songgonao.

"Kemampuan Okto Maniani bisa melejit karena pada berusia 15 tahun saja bergabung dalam Persipura U18 dan Persipura U21 walau sebagai starter," tutur Fairyo.

Bahkan sewaktu usia 14 tahun lanjut Ferdinando Fairyo, dia sudah ikut membela timnas.

"Jadi kalau dia bisa seperti sekarang ini, sudah sesuai dengan rencana yang signifikan dan terproses," papar Fairyo.

Ditambahkan saat dia memperkuat PON Papua 2008 usianya baru 18 tahun. Walau diakui saat itu sulit sekali pemain muda Persipura U-21 masuk ke skuad Persipura hingga beberapa pemain berbakat harus hijrah keluar termasuk Okto dan juga Titus Bonay.

Berbeda dengan sekarang ini lanjut mantan asisten pelatih PON Palembang itu, pihak menejemen Persipura sudah mulai membuka ruang bagi pemain-pemain muda.

Apa yang diungkapkan kedua pelatih mungkin ada benarnya sebab sebelumnya Okto Maniani sempat memperkuat Persidafon saat masih dibesut Fredy Mulli. Belakangan dia mangkir dari latihan hingga akhirnya dipecat. Beruntung dia bisa bermain memperkuat Persitara Jakarta Utara di Superliga.

Sayangnya si Pitung Persitara terdegradasi dan Okto berniat kembali membela skuad kebanggaannya Persipura namun tak ada jawaban pasti. Pihak manajemen hanya menyarankan dia keluar mencari pengalaman di klub-klub luar Papua dan Ivan Kolev melihat kemampuan skill individu pemain mungil ini dan terpilih masuk dalam skuad inti Sriwijaya FC, padahal dia sempat ikut seleksi di Arema Malang dan berpeluang merumput di Kanjuruhan Malang.

Bersinar bersama Sriwijaya FC membuat pelatih tim nasional Alfred Riedl kepincut dan menariknya dalam skuad Merah Putih. Perjalanannya bersama kesebelasan nasional masih panjang dan tinggal bagaimana dia menjaga kondisi tetap prima agar tetap eksis di sepakbola nasional.

Walau demikian pemain ini pernah hampir didepak gara-gara tidak disiplin. Semua modal sudah dimiliki tinggal bagaimana dia mampu menjaga kemampuan dengan latihan dan disiplin tinggi.

Profil Syamsir Alam

Syamsir Alam adalah seorang pemain sepak bola Indonesia yang saat ini bermain untuk Penarol. Syamsir Alam (lahir 6 Juli 1992, di Agam, Sumatera Barat, Indonesia) juga merupakan kapten tim nasional Indonesia di bawah-19 sepak bola.
Syamsir Alam adalah lulus dari SSB AS TIO, SSB didirikan oleh Ronny Pattinasarani. Syamsir pernah mengambil Piala Dunia U-11 Danone Makassar bersama FC mewakili Indonesia. Dia juga punya waktu untuk mengikuti tes dengan tim junior dari Belanda, Vitesse Arnhem dan Heerenveen, tapi sayangnya gagal. Syamsir adalah jenis pekerja striker. Dalam Divisi U-17 Liga Quinta 2008 ia menjadi pencetak gol terbanyak tim SAD Indonesia dengan 15 gol dari 29 pertandingan. Syamsir dikenal sangat dekat dengan nya pelatih Cesar Payovich.
Syamsir Alam Profile
Nama: Syamsir AlamTanggal lahir: 6 Juli 1992 Tempat lahir: Balingka, IV Koto, Agam, Sumatera Barat, Indonesia Tinggi: 1,75 m (5 ft 9 in) Berat: 57 kg Sepakbola Informasi: Posisi Bermain : PenyerangLancar klub: Club Atlético Peñarol Nomor: 10
Syamsir Alam Karir: * SSB AS IOP * SSB Makassar FC / timnas U-11 (ajang Piala Dunia Piala U-11/Danone di Paris, Perancis 2003) * Timnas U-14 (Piala Asia U-14 2004) * Pelita Jaya Jr * Timnas U-23 2006 (magang) [3] * Timnas U-19 (Pra Piala Asia U-19 2007 di Vietnam) * PSJS Jr U-18 * Timnas U-17 * SAD Indonesia * Timnas U-19 (Kualifikasi Piala Asia U-19 2009) * Atletico Penarol

Pemain Keturunan Hiasi Seleksi Timnas U-23

Seleksi Timnas U-23, dibanjiri pemain keturunan. Badan Tim Nasional (BTN), mengundang enam pemain blasteran untuk mengikuti seleksi. Kalau lolos, proses naturalisasinya baru diurus.
"Pemain keturunan kami undang untuk mengikuti seleksi, di Jakarta. Kalau lolos seleksi, baru kami akan urus proses naturalisasi mereka," ujar Deputi Bidang Teknis BTN, Iman Arif, dalam jumpa pers seleksi pemain timnas U-23, di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/1).

"Mereka statusnya masih undangan. Kami lihat dulu kemampuannya dalam seleksi nanti. Kemampuan yang dimaksud bukan hanya skill individu, namun juga kemampuan bersama tim," tambah Iman.

Lebih lanjut Iman mengatakan, semua keputusan berada di tangan pelatih. Alfred Riedl yang akan menentukan siapa yang akan masuk. "Kalau gagal, ya mereka akan dikembalikan ke tim dan nasib mereka."

Penggunaan pemain keturunan, bukan barang baru lagi di Indonesia. Sebelumnya Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim telah memperkuat timnas pada Piala AFF. Tren tersebut berlanjut dengan mengklaim, Kim Jeffrey Kurniawan sebagai pemain naturalisasi pertama di Indonesia yang dilakukan PSSI.

Berikut pemain keturunan yang diundang BTN:
1. Stefano Lillipaly (FC Utrecht) -Bek Tengah-
2. Mark van de Mareel (FC Utrecht) -Bek-
3. James Zaidan (New York Cosmos) -Gelandang-
4. Andrea Bitar (FC Cannes) -Gelandang-
5. Farri Agri (AL Khor SC).-Penyerang-

FIFA Tak Akui LPI

Ancaman sanksi sudah dilontarkan induk organisasi sepakbola internasional tersebut

7 Jan 2011 20:11:00

Launching Liga Primer Indonesia (Istimewa)
Direktur pengembangan dan anggota asosiassi FIFA Thierry Regenass menegaskan, mengaku tidak mengenal kompetisi sepakbola profesional yang diselenggarakan di luar anggotanya.

Mulai besok, ada dua kompetisi sepakbola profesional di Indonesia, yakni Superliga Indonesia yang dikelola PSSI dan Liga Primer Indonesia [LPI] gagasan pengusaha Arifin Panigoro untuk meningkatkan kualitas sepakbola di Tanah Air.

Dilansir Reuters, LPI yang diikuti 19 tim ini tidak diakui PSSI dan FIFA, yang memberikan dukungan penuh terhadap Superliga.

“Kami belum menerima laporan resmi mengenai hal tersebut, tapi kami perkirakan liga itu [LPI] akan dimulai besok [Sabtu],” ujar Regenass di Doha, Qatar.

“Kami memantau situasi ini, dan jika tetap dijalankan, maka akan berhadapan dengan komite darurat FIFA dan sanksi akan diambil.”

PSSI telah menyatakan, bakal memberikan sanksi kepada pemain dan tim yang terlibat di LPI, termasuk tiga klub yang hijrah dari Superliga. 16 tim lainnya di LPI baru dibentuk.

LPI bakal berjalan setelah mendapat lampu hijau dari Menegpora Andi Mallarangeng melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia [BOPI].

Sebelumnya, manajer LPI Arya Abhiseka sempat menyatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan FIFA dan konfederasi sepakbola Asia [AFC]. Arya mengatakan, FIFA tidak pernah melarang bergulirnya LPI.

LPI Tak Gentar Digertak FIFA

LPI Tak Gentar Digertak FIFA

Minggu, 9 Januari 2011 - 6:24 WIB
LPI Tak Gentar Digertak FIFA SOLO (Pos Kota) – The show must go on! Pertunjukkan tetap jalan terus meski FIFA (Federasi Sepakbola Dunia) menggertak bakal menjatuhkan sanksi terhadap LPI (Liga Primer Indonesia) yang berani memutar roda kompetisi tanpa restu dari PSSI.  LPI memang telah mementaskan pertandingan antara Solo FC melawan Persema Malang di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/1), dengan kemenangan Persema 5-1.
Ancaman FIFA sebetulnya salah alamat. LPI tidak ada hubungannya dengan federasi sepakbola dunia itu. FIFA seharusnya menegur PSSI untuk menindak LPI karena memutar kompetisi tanpa restunya.
Direktur Keanggotaan dan Pengembangan FIFA, Thierry Regenass sehari sebelumnya dari Doha, Qatar, mengatakan, akan memberi sanksi kepada LPI jika jadi bergulir. Namun Thierry tidak menyebutkan sanksi apa yang bakal dijatuhkan.
Pengagas kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) Arifin Panigoro pun tidak keder dengan ancaman itu. Ia  menegaskan, LPI akan jalan terus. “Pasti jalan terus, tidak ada masalah,” kata dia seusai menyaksikan pertandingan perdana LPI antara Persema Malang versus Ksatria XI Solo FC di Stadion Manahan Solo, Sabtu (8/1) sore.
Dia menuturkan LPI merupakan liga reformasi yang memandirikan klub-klub menuju industri sepak bola di Indonesia. LPI mendorong sepak bola sebagai lahan bisnis yang menguntungkan sehingga menarik perusahaan-perusahaan besar untuk terlibat di dalamnya.
Arifin yakin selain kemajuan industri, LPI juga dapat meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia. Seperti diketahui, sudah 20 tahun ini sepak bola Indonesia tanpa prestasi yang membanggakan.
KEGAGALAN
Menurut dia, prestasi tertinggi yang diperoleh antara lain medali emas SEA Games 1991 Manila, Filipina. Setelah itu, Indonesia hanya mendapatkan kegagalan demi kegagalan, termasuk turnamen AFF Cup 2010.
Faktor utamanya, kata dia, adalah karena adanya penurunan prestasi. Penyebabnya antara lain buruknya kompetisi sepak bola di Tanah Air yang kehilangan kredibilitas dan tidak adanya pembinaan usia muda yang berjenjang dan berkelanjutan. Bahkan, lanjut dia, banyak klub dibiayai menggunakan APBD.
“Sepak bola profesional tidak boleh menggunakan uang rakyat atau APBD,” katanya Sementara itu juru bicara LPI Abi Hasantoso menjelaskan kalaupun ancaman FIFA terjadi pihaknya tidak akan takut.
“Kami tidak perlu takut karena kami tidak berbuat salah. Jika FIFA memberi ancaman  itu artinya FIFA juga sudah peduli. Tinggal bagaimana  menjelaskan  kepada FIFA dengan seterang-terangnya,” kata Abi.
Seperti diberitakan, LPI hadir sebagai respon dari Kongres Sepakbola Nasional di Malang, April 2010. Bentuk nyatanya adalah  partisipasi publik, seperti Arifin Panigoro menggelar kompetisi LPI tanpa menggunakan dana APBD.
Sebanyak 19 klub berpartisipasi dalam kompetisi tersebut. Di antaranya, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, PSM Makassar, SOlo FC maupun klub-klub lainnya di luar Jawa, Aceh, maupun Sumatera Utara.
PESTA RAKYAT
Menanggapi bergulirnya kompetisi LPI, Ketua Program Pascasarjana Universitas Syarif Hidayatulah, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat yang hadir menyaksikan dalam kapasitas sebagai warga, mengatakan, LPI merupakan satu outlet (etalase) tambahan untuk pesta raykat.
Kehadiran LPI, kata Hidayat, merupakan dukungan untuk bersaing dalam meningkatkan mutu. “Yang namanya monopoli kurang bagus, lihat saja  televisi tidak bagus kalau monopoli, kalau bersaing mereka pasti berbenah untuk meningkatkan mutu,” kata dia.
Karena itu, lanjut Komaruddin Hidayat, kehadiran LPI dalam kancah sepakbola nasional merupakan kebanggan rakyat. Lebih dari  200 juta masyarakat potensial untuk diciptakan menjadi pemain sepakbola. Karenanya, momentum inii harus dijadikan sebagai  kebangkitan sepakbola Indonesia. “Bagi saya, silahkan ISL maju terus, PSSI maju terus, dan LPI maju terus,” kata dia.

Alfred Riedl Coret Pemain Calon Naturalisasi

Alferd Riedl Coret Pemain Calon Naturalisasi

Senin, 10 Januari 2011 - 1:51 WIB
Alferd Riedl Coret Pemain Calon Naturalisasi
JAKARTA (Pos Kota) – Arsitek Timnas Indonesia Alfred Riedl mencoret pemain  calon naturalisasi. Mereka tidak masuk dalam skema pelatih asal Austria karena tidak memenuhi standar yang diharapkan.
Pemain calon naturalisasi yang dicoret itu adalah,  Andrea Bitar dan  James Zaidan Saragih. Sedangkan  Arthur Irawan adalah WNI yang bermain untuk klub Lytham Inggris. Sedangkan Bitar adalah warga Francis dan Saragih dari Amerika Serikat.
Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal yang dihubungi lewat selulernya, tadi malam, menjelaskan, ketiga pemain ‘asing’ tersebut, selain muda juga tidak memiliki visi bermain yang bagus. Bahkan ketiganya lemah dalam  shooting (tembakan) dan  heading (sundulan).
“Mereka ini pemain yang masih terlalu muda untuk masuk timnas. Usia mereka  18 tahun,” kata Pikal. “Mereka memiliki masa depan yang panjang untuk berkarir di  sepakbola,” tambah dia.
Dalam pesan singkat Pikal yang dikirim ke berbagai seluler wartawan, mengatakan, untuk seleksi pertama tiga pemain calon  naturalisasi dicoret. “Pemain naturalisasi menurut saya harus lebih baik dari pemain asli Indonesia/lokal,” kata dia dalam pesan singkatnya (SMS).
Pikal lebih lanjut mengatakan, hasil seleksi pemain lokal dari  gelombang pertama, baru ditentukan pada 17 Januari mendatang. Sedangkan seleksi kedua akan dimulai pada 11 Januari pagi.
Mengenai kedatangan pemain calon naturalisasi lainnya, yakni Stefano Lilipali, Mark van de Meel dan Ruben, Pikal menegaskan, “Belum ada konfirmasi.”

Sabtu, 08 Januari 2011

Profil M. Nasuha


Nama M. Nasuha menjadi banyak pembicaraan setelah dirinya memasukkan 1 gol ke gawang Malaysia dalam final piala AFF leg 2, walaupun akhirnya Indonesia kalah karena selisih gol, namun banyak orang yang ingin mengetahui profil M. Nasuha.

Pertandingan di Gelora Bung Karno kemaren malam, tidak bisa dikatakan sebagai pertandingan yang mudah bagi Indonesia, walaupun Timnas Indonesia bermain di kandang, namun Timnas Indonesia menghadapi lawan yang tidak mudah yaitu Malaysia.

Setelah terlebih dahulu Indonesia kemasukan bola, namun semangat juang dari Timnas Indonesia tidak pantang mundur, ini terbukti dari 2 gol yang berhasil di lesakkan di gawang Malaysia, walaupun pada akhirnya Indonesia harus mengakui keunggulan Malaysia dengan selisih Gol 4-2.

Salah satu putra bangsa yang berhasil memasukkan Gol digawang Malaysia adalah M. Nasuha. Nasuha memanfaatkan bola muntahan setelah tendangan Achmad Bustomi ditepis kiper Malaysia Khairul. Nasuha yang tak terkawal di mulut gawang Malaysia melepaskan tendangan ke sudut atas jala gawang.

Berikut adalag profil M Nasuha.

Nama : Mohammad Nasuha
Tempat, Tgl Lahir : Tangerang, 15 September 1984
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Tinggu : 172 cm
Posisi Permainan : Back
Nomer : 22
Klub sekarang : Sriwijaya FC
Karir :
Persikota
Sriwijaya FC
Persija Jakarta
Tim Nasional :
2009 – sampai sekarang.

Profil James Zaidan Saragih

Harapan besar terpencar dalam sosok James Zaidan Saragih begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta tadi malam. Gelandang tengah asal New York Cosmos ini sudah siap memperebutkan tempat di timnas U-23 Indonesia.

Pelatnas dalam rangka persiapan SEA Games dan kualifikasi Olimpiade akan dimulai besok. James akan tergabung dengan 33 pemain lainnya untuk tahap seleksi pertama.
Kiprah James di luar negeri memang tidak diketahui banyak pihak. Tapi sederetan prestasi sudah diraih pemain yang lahir di New York pada 23 Maret 1991 ini.

"Saya masuk akademi New York Greek American Atlas sejak usia 8 tahun, dan menjadi kapten tim selama kurang lebih sepuluh tahun," katanya.

Selama di New York, James menghabiskan waktu dua tahun menekuni ODP (Olympic Development Program), sebuah program pengembangan remaja-remaja berbakat di Amerika Serikat dengan tujuan menyaring peserta Olimpiade dari semua cabang olahraga, termasuk sepakbola.

Hasilnya fantastis. James mengikuti berbagai turnamen domestik maupun internasional khusus remaja. Beberapa di antaranya adalah The Score Tournaments, Dallas Cup, Las Vegas Mayor's Cup, Zadar International Tournament di Kroasia pada tahun 2005, dan setahun kemudian Thessaloniki's International Tournament di Yunani.

Selain itu, James merupakan salah satu pencetak gol terbanyak di ODP, dan sukses membantu timnya juara Region 1. Di sekolahnya, Long Island City High School, James menjadi pemain kunci dan terpilih sebagai Pemain Terbaik 2008.

Anak pertama dari pasangan Nazaruddin Saragih dan Artita ini pernah mengikuti seleksi Persebaya U-21 pada bulan Maret tahun lalu. Kala itu, ketua umum Pengcab PSSI Surabaya, Saleh Ismail Mukadar, sudah menilai James sebagai pemain yang sensasional.

Sayangnya, James terkendala masalah administrasi, dan setelah dua bulan berlatih di Surabaya, dia terpaksa kembali ke New York karena belum memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Pasalnya, Superliga Indonesia U-21 tidak mengizinkan adanya pemain asing. Setidaknya dari pengalaman tersebut, James bisa memahami bahasa Indonesia, walaupun belum lancar dalam berbicara.

"Saya lahir di New York dan otomatis menjadi warga negara Amerika Serikat. Tapi saya ingin memegang paspor Indonesia supaya bisa masuk tim nasional. Saya rela pindah ke Indonesia dan meninggalkan New York," kata James.

Postur tubuh James - tinggi 180 cm dan berat badan 81 kg - terbilang sangat ideal dengan posisinya sebagai penyerang di lini tengah. Bahkan, dia bertekad bisa sejajar dengan Wesley Sneijder, bintang Inter Milan dan timnas Belanda.

"Favorit saya adalah Sneijder. Saya berharap bisa main seperti dia suatu saat nanti," timpalnya.

Profil Markus Haris Maulana


Muhammad Haris Maulana atau Markus Haris Maulana (lahir di Pangkalan Brandan, 14 Maret 1981, sebelumnya dikenal sebagai Markus Horison Ririhina) adalah seorang pemain sepak bola asal Indonesia. Posisinya adalah penjaga gawang dan tinggi badannya 186 cm. Di tingkat klub ia memperkuat Persib Bandung yang bermain di Liga Super Indonesia. Sebelumnya ia bermain untuk Arema Indonesia. Markus dikenal memiliki kelebihan dalam menghadapi umpan lambung. Ia pernah terpilih sebagai pemain terbaik turnamen Piala Emas Bang Yos pada tahun 2006.

Di tingkat daerah, Markus pernah memperkuat tim Sumatera Utara pada PON XV 2000 di Jawa Timur dan PON XVI 2004 di Palembang. Di tim nasional Indonesia, Markus mengawali debutnya di turnamen internasional resmi dengan penampilan yang cemerlang saat Indonesia kalah 0-1 melawan Korea Selatan di Piala Asia 2007.

Kehidupan pribadi
Pada tanggal 27 November 2010 Markus menikahi pasangannya yang seorang artis, Kiki Amalia.

Karier
Sebelum Persib
Sebelum bergabung bersama Persib, ia sempat membela klub PSL Langkat, PS Batam, PSKB Binjai, PSMS Medan, Persik Kediri, PSMS Medan dan Arema Indonesia.

Persib Bandung
Ia dikontrak oleh Persib di pertengahan musim Liga Super Indonesia 2009/10. Penampilan pertamanya adalah ketika menggantikan Shintaweechai Hathairattanakool di menit ke-84 ketika bermain melawan Persisam Samarinda di Si Jalak Harupat.

Penghargaan
Markus merupakan orang Indonesia pertama sepanjang sejarah yang terpilih sebagai salah satu dari nominasi AFC untuk pemain terbaik Asia tahun 2009. Ia juga terpilih sebagai salah satu nominasi pemain dari Perang Bintang 2010, sebuah ajang sepak bola persahabatan yang mengumpulkan pemain-pemain sepak bola terbaik dari Liga Super Indonesia.

BIODATA LENGKAP MARKUS HARIS MAULANA:

Nama: Markus Haris Maulana
Tempat Tgl Lahir:Pangkalan Brandan Sumut, 14 Maret 1981
Kewarganegaraan: Indonesia
Posisi: Kiper

KARIR
1988 - 2000 Diklat PPLP Sumatera Selatan
2000 - 2001 PSL Langkat
2001 - 2002 PS Batam
2002 - 2003 PSKB Binjai
2003 - 2008 PSMS Medan
2008 - Persik Kediri
2009 PSMS Medan
2009 Arema Indonesia
2010 Persib Bandung
2007 - Sekarang - Timnas Indonesia.

Profil Irfan Bachdim


Irfan Bachdim (lahir di Amsterdam, 11 Agustus 1988; umur 22 tahun) merupakan pemain sepak bola Indonesia keturunan Belanda, ia adalah pemain hasil naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI bersama dengan Christian Gonzalez agar dapat memperkuat timnas Indonesia. Saat ini ia memperkuat Persema Malang di Liga Super Indonesia. Ia direkrut Pelatih Persema Timo Scheunemann bersama Kim Jefri Kurniawan. Pelatih Persema Malang itu tertarik ketika Irfan dan pemain muda berbakat Indonesia lainnya bermain di laga amal untuk tokoh sepakbola Lucky Acub Zaenal di Stadion Gajayana, Malang. Irfan sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games 2006 – Qatar. Sayang, dia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera. Pada Bulan Juli 2009 dia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.

Dalam bermain ia bisa menempati berbagai posisi, ia dapat menempati posisi striker, gelandang maupun sayap. Irfan mengikuti jejak ayahnya, Noval Bachdim yang sebagai pemain Persema Malang di era 80-an. Keluarga besar dari ayahnya kini masih tinggal di Lawang, Kabupaten Malang. Irfan saat ini tergabung dalam timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl untuk Piala AFF 2010. Debut pertama bersama timnas Indonesia ia awali ketika timnas menang 6-0 di laga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang pada 21 November 2010.

Penampilan pertamanya bersama Timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut.

Informasi pribadi :
Nama lengkap : Irfan Haarys Bachdim
Tanggal lahir : 11 Agustus 1988 (umur 22)
Tempat lahir : Amsterdam, Belanda
Tinggi : 1.72 m (5 ft 8 in)
Posisi bermain : Gelandang, Striker
Informasi klub
Klub saat ini : Persema Malang
Nomor : 10

Profil Hamka Hamzah


PEMAIN ini paling diidolai The Jakmania, suporter pendukung Persija Pusat. Wajar, karena selain berpenampilan menarik, permainannya di lapangan hijau sungguh memikat. Dia tak hanya mahir mengawal pertahanan. Pemain kelahiran Makassar ini juga sangat produktif menyumbangkan gol bagi klubnya.

Musim lalu, Hamka Hamzah merupakan salah satu pencetak gol tersubur bagi Persija. Dia pemain serba bisa. Tak banyak pemain yang memiliki keahlian seperti Hamka, puji Sergei Dubrovin, arsitek Persija.

Karena dinilai memiliki pengaruh yang cukup besar, Hamka kini didaulat menjadi kapten menggantikan Hendro Kartiko yang hengkang ke Arema Malang.

Tugas ini tak mudah. Tapi, saya siap menjalankannya. Apalagi, rekan-rekan yang lebih senior selalu membantu saya, kata Hamka tentang ban kapten yang melekat di lengannya itu.

Sejak menjadi pemimpin bagi rekan-rekannya, Hamka nampak semakin dewasa. Kebiasaannya mengumbar emosi di lapangan tak terlihat lagi. Dia semakin tenang. Tapi, permainannya semakin memesona. Tak salah kalau dia dipercaya sebagai kapten tim, kata IGK Manila, Manajer Persija.

Biodata Hamka
Kelahiran : Makassar, 29 Januari 1984
Tinggi & berat : 182 cm & 69kg
Posisisi : Stoper
Nomor punggung : 23

Karier
2001-2002 : PSM Makassar
2002-2003 : Persebaya Surabaya
2003-2004 : Persik Kediri
2004-2007 : Persija Jakarta
2007-2009 : Persisam
2009-sampai sekarang: Persipura

Profil Cristian Gonzales


Muallaf Christian Gonzales
Christian Gonzales, pemain cemerlang bertabur bintang dengan gelar peraih top skor 4 tahun berturut-turut merupakan sosok yang tak asing lagi di dunia persepakbolaan tanah air Indonesia. Namun siapa menyangka, dibalik kesuksesan Gonzales terdapat suatu kekuatan yang menyemangati hidupnya, terlebih setelah ia menjadi Muallaf, kekuatan itu tidak lain adalah kekuatan doa.

Gonzales atau yang memiliki nama lengkap Christian Gerard Alfaro Gonzales dilahirkan di Monteveido, Uruguay pada tanggal 30 Agustus 1976 dari seorang ayah angkatan militer bernama Eduardo Alfaro dan ibu seorang suster di rumah sakit Montevideo bernama Meriam Gonzales.

Kedua pasangan ini, khususnya sang ibu adalah penganut agama Katolik yang taat. Gambar Bunda Maria selalu menempel di setiap sudut ruangan rumah dan tempat kerjanya. Bahkan saking fanatiknya, gambar Bunda Maria kerap dibawa kemana-mana oleh ibunya.

Ketaatan dari sang ibu nampaknya berpengaruh pada diri Gonzales, anak ketiga dari enam saudara ini kerap pergi ke Gereja dua sampai tiga kali dalam seminggu, oleh karena itu tidak heran jika Gonzales dikenal sebagai anak yang taat dalam beragama.

Perkenalannya dengan dunia sepak bola, dimulai ketika Gonzales berusia 6 tahun. Semula ayahnya berharap Gonzales dapat meneruskan jejaknya menjadi seorang militer, namun karena kegilaannya terhadap dunia sepak bola, harapan itu tak terpenuhi.

Menginjak usia ke 18 tahun, pria yang menyukai warna hitam ini bertemu dengan seorang wanita beragama Islam asal Indonesia, Eva Nurida Siregar di Cile, Amerika latin pada tahun 1994. Saat itu Eva menekuni salsa di sekolah Vinadelmar. Lama berkenalan akhirnya Gonzales menyimpan hati pada Eva. Dan tak lama kemudian Cintanya berbalas.

Sebagai penganut Katolik, lelaki yang dikenal pendiam ini sama sekali tidak mengenal agama Islam yang dianut pujaan hatinya, begitu pun dengan sang ibu. “Sebelum ketemu istri, saya sama sekali tidak tahu Islam” ungkap pria penggemar Rivaldo. Maka peran Eva pun menjadi berat, ia berulang kali menjelaskan tentang ajaran Islam yang dianutnya.

Usaha wanita kelahiran Pekanbaru ini akhirnya berhasil. Eva Nurida Siregar yang beragama Islam dan Christian Gerard Alfaro Gonzales yang beragama Katolik menikah dan hidup bersama di Uruguay pada tahun 1995.

Karir pria yang memiliki tinggi badan 177 Cm ini di dalam persepak bolaan terus berkembang, mulai dari Klub Penarol Uruguay (1988-1991), South Amerika (1994-1995), Huracan de Carientes Argentina (1997) dan Deportivo Maldonado (2000-2002) pernah dijajaikinya.
Perkembangan karir ini sebetulnya tidak lepas dari peran Eva. Setiap kali pemain sepak bola yang dijuluku elloco (si gila) ini mau berangkat bertanding, wanita yang biasa dipanggil Amor oleh Gonzales ini selalu memanjatkan doa kepada Allah SWT. Dalam berdoa terkadang Eva sengaja mengeraskan suara dengan harapan Gonzales dapat mendengarnya.

Kebiasaan inilah yang membuat Gonzales mulai tertarik dengan ajaran Islam. Ia sendiri tidak akan beranjak pergi sebelum kekasihnya selesai berdoa. Karena dari doa inilah Gonzales menemukan kedamaian dan ketenangan yang selama ini tidak didapatkan dari agama yang dianut sebelumnya. Doa ini pula yang membuat dirinya semakin bersemangat dan optimis setiap kali bertanding di lapangan hijau.

Tidak hanya itu, Gonzales terkadang memperhatikan kebiasaan Eva yang selalu mengucapkan bismilah ketika mau melakukan sesuatu atau mengucapkan istighfar ketika dihadapkan pada konflik, serta ucapan lainnya yang menjadi doa umat Islam.

Pada tahun 2002 pria yang menyukai aktor Tom Cruise ini menerima sebuah tawaran dari agen sepak bola untuk bermain di Indonesia. Ia pun tertarik dan akhirnya menerima tawaran tersebut dengan merumput di Indonesia bersama PSM Makassar pada tahun 2003.

Indonesia merupakan negara yang berpenduduk mayoritas beragama Islam, selama ini Gonzales hanya mengenal Islam melalui istrinya dan ini dirasa tidak cukup. Sekarang pemain yang doyan sup ayam ini bisa langsung menemukan Islam dari para penganutnya.

“Saya tidak pernah memaksa Gonzales masuk Islam”. Ungkap Eva “Kadang-kadang setelah saya baca buku tentang ajaran Islam, saya simpan buku itu di meja dan Christian diam-diam membacanya, maka dia kemudian tau bagaimana sikap suami terhadap istrinya dalam Islam dan bagaimana sikap istri terhadap suaminya” Lanjutnya mengenang saat pertama kali tinggal di Indonesia bersama Gonzales.

Maka tepat pada tanggal 9 Oktober 2003 Christian Gonzales memutuskan untuk masuk Islam atas dasar kemauan sendiri dengan disaksikan oleh ustadz Mustafa di Mesjid Agung al Akbar Surabaya. Christian Gerard Alfaro Gonzales kemudian diberi nama Mustafa Habibi. Nama Mustafa diambil dari guru spiritualnya, ustadz Mustafa sedangkan Habibi (cintaku) diambil karena rasa cinta sang istri amat besar kepada Christian Gonzales.

Islam memiliki kesan tersendiri bagi Gonzales “Karena di dalam Islam setiap ada sesuatu ada ucapan doanya seperti ketika masuk rumah mengucapkan assalamualaikum, ketika mau melakukan sesuatu diawali dengan basmalah, dan setiap melangkah dalam Islam selalu aja ada bacaan. Dan ini menjadi hati saya merasa tenang” Ungkap Eva mengutip ucapan Gonzales.

keislaman pria penggemar Manchester United ini kemudian dilegalkan di Kediri dengan Piagam muallaf dari Urusan agama setempat sekaligus melegalkan pernikahan antara Christian Gonzales dengan Eva Siregar.

Sang ibu, Meriam Gonzales saat dikabarkan keislaman anaknya, menerima dengan ikhlas agama yang dipilih anak tercintanya, ia hanya berharap anaknya meraih kesuksesan di masa depan. Namun untuk menjalin hubungan keluarga, Gonzales dan Eva setiap hari tidak ketinggalan menghubungi ibunya, hanya sekedar menanyakan kabar dari negara nun jauh di sana.

Seakan menemukan air di gurun sahara, begitulah kondisi pemain yang mencetak 33 gol untuk PSM Makassar saat itu. Dengan bimbingan Ustadz Mustafa, Gonzales mulai mengenal Islam lebih dalam. Selain itu Hj Fatimah, ulama terkenal asal Mojosari dan Hj. Nurhasanah turut menjadi guru spiritual Gonzales. Bahkan Majlis Ulama Gresik sendiri sampai mengangkat Gonzales beserta keluarganya sebagai anak angkat mereka.

Hj. Nurhasanah biasa dipanggil Bunda, selalu menyemangati Gonzales dengan nasehat untuk selalu berdoa. “Kamu harus kuat-kuat doa” kenang Eva menirukan ucapan Hj. Nurhasanah. Begitu pun Hj Fatimah, ustadzah yang membangun mesjid dengan nama Gonzali ini baik via telephone atau tatap muka selalu menyemangati Gonzales dengan doa sambil menangis.

Selama di Kediri, ayah empat anak ini bermain membela Persik Kediri dan tinggal di perumahan Taman Persada. Rumah ini menjadi awal kehidupan baru bagi Mustafa Habibi. Islam telah banyak merubah dirinya. Setiap tengah malam ia terbiasa membangunkan istrinya untuk shalat tahajud atau sekedar berdoa.

Setiap kali pertandingan akan digelar keesokan harinya, Eva sang istri selalu mengadakan pengajian yang dihadiri oleh ibu-ibu sekitar rumahnya dan diakhiri dengan pembacaan doa. Sementara pengajian berlangsung, Gonzales selalu memperhatikan pengajian dan duduk disamping Eva atau terkadang ia duduk di belakang ibu-ibu pengajian. Maka tidak heran jika Eva lupa tidak mempersiapkan pengajian orang yang pertama kali menegurnya adalah suaminya sendiri.
Namun Gonzales bukanlah manusia yang sempurna, sama seperti pemain lainnya dalam pertandingan sepak bola, konflik kadang tidak bisa dihindari. Tercatat pada tahun 2004, Gonzales pernah memiliki masalah dengan Abu Shaleh Pengurus Pengda PSSI Banten saat PSM Makassar menjamu Persikota Tanggerang. Tahun 2006, Gonzales bermasalah dengan Emanuel de Porras striker PSIS. Setahun kemudian Gonzales berurusan dengan wasit Rahmat Hidayat saat melawan Pelita Jaya Jawabarat dan pada tahun 2008 Gonzales berurusan dengan Erwinsyah Hasibuan bek dari PSMS.

Tentunya permaslahan ini berujung pada sanski yang dikeluarkan tim disiplin PSSI, mulai dari denda sampai larangan bermain. Sanksi ini bagi Gonzales merupakan ujian berat, dan pada saat yang sama guru-guru spiritual Gonzales selalu membingbing dan menyemangati Gonzales untuk tetap bangkit dan bersabar menerima cobaan. Terbukti, nasehat ini berhasil membawa Gonzales terus bangkit dan kembali berlaga untuk menciptakan gol di lapangan hijau.

Popularitas dan harta yang melimpah ruah tidak begitu mempengaruhi Gonzales, ia bukanlah tipe orang yang suka menghambur hamburkan uang. Bahkan ia akan sangat marah jika ada orang yang mengajaknya ke klub atau tempat hiburan malam dan tak segan Gonzales akan memutuskan hubungan dengan orang tersebut.

Harta yang ia raih dari perjuangannya di persepakbolaan lebih suka ia berikan kepada anak yatim, fakir miskin dan ibu-ibu pengajian sebagai zakat dan shadaqah. Hal ini dilakukan karena Gonzales mengetahui kewajiban zakat yang ia baca dari buku-buku keislaman milik istrinya.

Sempat Gonzales beserta istrinya berkeinginan untuk menunaikan haji tahun 2008, namun Allah berkehendak lain uang yang di dapatkan dari peralihan top skor sebanyak 50 juta digunakan guna membiayai operasi istrinya untuk melahirkan anak keempat, Vanesa Siregar Gonzales .

Menyangkut kebiasaanya dalam pertandingan sepak bola, pemain yang rajin bersih-bersih rumah ini setiap kali berangkat bertanding selalu membawa tasbih di dalam tasnya dan beberapa buku doa sebagai perbekalan. Selain itu tidak seperti pemain muslim lainnya yang sujud syukur ketika menciptakan gol, bagi Gonzales bentuk rasa syukur ketika berhasil mencetak gol adalah dengan mengangkat telunjuknya ke mulut seraya menengadah ke langit, hal ini merupakan isyarat rasa syukur terhadap Allah yang Maha Esa.

Bahkan pada saat membela tim Persib Bandung, pria berkalung ayat kursi ini menggunakan nomor punggung 99. Nomor ini dipilih bukan tanpa alasan, 99 merupakan isyarat asma Allah yang dikenal dengan asmaul husna.

Terkait harapannya ke depan, Gonzales sangat perhatian dengan keluarga “Saya berharap anak-anak menjadi anak yang shaleh dan sehat wal afiyat, semoga Allah melindungi, supaya ketika masalah datang ya cepat hilang” demikian keinginan Gonzales.
Muhammad Yasin

Biodata
Nama Lengkap : Christian Genard Alfaro Gonzales
Istri : Eva Siregar
Anak : Amanda Gonzales ()
Michael Gonzales ()
Fernando`Alvaro ()
Vanesa Siregar Gonzales ()
Karir Klub : 1988-1991 Penarol (Uruguay)
1994-1995 South America (Uruguay)
1995-1998 Huracan de Carientes (Argentina)
1998-2000 South America (Uruguay)
2000-2001 Sport Moldonado (Uruguay)
2001-2002 Campo Mayor (Portugal)
2003-2004 PSM Makassar
2005-2008 Persik Kediri
2009 Persib Bandung
Prestasi : Top Scorer Liga Indonesia (Persik) 2005
Top Scorer Liga Indonesia (Persik) 2006
Top Scorer Liga Indonesia (Persik) 2007
Top Scorer LSI (Persib)2009

Profil Bambang Pamungkas


Nama lengkap : Bambang Pamungkas

Tanggal lahir : 10 Juni 1980 (umur 27)

Tempat lahir : Salatiga, Indonesia

Tinggi : 171 cm

Informasi klub
Klub sekarang : Persija

Nomor punggung : 20

Posisi : striker

Klub profesional : 1999–2000
2000–2001
2001–2004
2005–2006
2007–Sekarang
Persija
EHC Norad
Persija
Selangor FC
Persija

Tim nasional :
1999 - Indonesia
45 (23)

* Jumlah penampilan klub profesional dan gol
dihitung hanya untuk liga domestik dan
benar pada 1 Agustus, 2007.
** Jumlah penampilan dalam tim nasional dan gol benar
pada 1 Agustus, 2007.

Bambang Pamungkas (lahir di Salatiga, Jawa Tengah pada 10 Juni 1980) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Persija Jakarta di Divisi Utama Liga Indonesia dan pernah mewakili negara dalam timnas sepak bola Indonesia. Dia biasa berposisi sebagai penyerang.

Meskipun tidak terlalu tinggi (171 cm), Bambang mempunyai lompatan yang tinggi dan tandukan yang akurat. Salah satu pemain yang dikaguminya adalah rekannya dalam tim nasional, Kurniawan Dwi Yulianto.

Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuad Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.

Penampilan pertama Bambang bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.
Karir profesional

Bambang menjaringkan 24 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang diwakilinya Persija Jakarta gagal ke babak akhir. Saat musim tersebut berakhir, Bambang bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad. Namun masalah keluarga dan kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan cuaca sejuk Eropa menyebabkan beberapa bulan setelah itu, EHC Norad meminjamkan Bambang kembali kepada Persija sebelum kedua-dua pihak mengakhiri kontrak atas persetujuan bersama.

Setahun kemudian, Bambang menjadi top scorer dengan 8 gol sekaligus membantu Indonesia menjadi juara kedua Piala Tiger 2002.

Hingga penampilan terakhirnya untuk Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan Sri Lanka pada September 2004, Bambang telah menjaringkan 18 gol dalam 35 penampilan. Namun masalah kecederaan serta prestasi yang menurun (kali terakhir Bambang menjaringkan gol untuk Indonesia adalah pada 12 Februari 2004) menyebabkannya tersisih dari skuad Piala Tiger Indonesia 2004. Saat rekan-rekannya berjuang di Piala Tiger, Bambang menandatangani kontrak dengan Selangor FC. Hingga Juli 2005, ia adalah pencetak gol terbanyak untuk timnya dengan 22 gol.

Musim 2007 ia kembali memperkuat Persija Jakarta di Liga Indonesia.

Pada 10 Juli 2007, ketika pertandingan Indonesia-Bahrain, ia mencetak gol, memastikan Indonesia menang 2-1.

Perjalanan karir

* SSB Ungaran Serasi (1988-1990)
* Diklat Salatiga (1990-1995)
* Persikas Kab. Semarang (1992)
* Persikas Aspac Inti (1995-1999)
* Persija Jakarta (1999-2000)
* EHC Norad (2000-2001)
* Persija Jakarta (2001-2004)
* Selangor FC (2005-2006)
* Persija Jakarta (2007-Sekarang)

Profil Arif Suyono


Arif Suyono dilahirkan di Batu, Malang, 26 tahun silam. Dirinya merupakan putra asli daerah penghasil apel tersebut.

Arif memperdalam ilmu sepakbolanya di SSB Wastra Indah pada tahun 2000 silam. Hanya setahun disana, Arif ditarik untuk memperkuat klub lokal PS Putra Jaya Batu pada tahun 2001. Di tahun yang sama, Arif hijrah ke klub elit Arema, ia masuk ke dalam tim junior klub tersebut. Pada tahun 2002, Arif kembali pindah klub. Kali ini, ia memperkuat tim junior klub elit kota Malang lainnya, Persema.

Di Persema karir Arif sebagai pesepakbola profesional dimulai. Kemampuannya membuat dirinya ditarik untuk memperkuat tim inti klub tersebut. Selama 2 tahun Arif berjibaku bersama Persema Malang, akhirnya pada tahun 2004, Arif menandatangani kontrak dengan klub elit Arema. Di klub inilah Arif bersinar cemerlang. Selama 4 musim (2005-2009) dirinya memperkuat tim kebanggaan Aremania itu. Ia pun ikut mengantarkan Arema juara Copa Indonesia dua kali berturut-turut tahun 2005 dan 2006.

Namun pada awal musim 2010, Arif memutuskan untuk pindah ke klub asal Palembang Sriwijaya FC. Alasannya, ia ingin merasakan puncak karir. Maklum, pada awal musim ini, Sriwijaya menjadi tim paling disegani di ISL.

Kecemerlangan Arif di level klub membuat dirinya terpanggil untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Arif sempat memperkuat timnas U19 dan U23 sebelum akhirnya masuk jajaran pemain timnas senior. Dirinya menjadi salah satu dari 22 pemain yang dipanggil untuk bertarung di AFF Cup 2010.

Terbukti pemilihan tersebut tepat. Arif semakin bersinar di tim nasional Indonesia. 2 gol telah dibukukannya di ajang AFF. Uniknya, keduanya dibuat pada saat ia berstatus sebagai pemain pengganti. Predikat ‘supersub’ pun kini disandangnya. Pemain jangkung ini juga masuk jajaran top skorer piala AFF 2010 bersama 3 pemain timnas lainnya, yakni M.Ridwan, Irfan Bachdim dan Firman Utina.

Arif berposisi sebagai sayap kanan. Pemain berjulukan ‘Keceng’ ini memiliki kecepatan, stamina dan akselerasi di atas rata-rata. Selain itu, positioningnya juga baik. Satu gol yang dilesakkannya ke gawang Laos menjadi bukti bagaimana bagusnya penempatan posisi pemain ini. Keceng juga dikenal memiliki permainan yang stabil dan konsisten. Umpan-umpannya sering memanjakan barisan penyerang timnya.

Arif Suyono telah menjelma menjadi salah satu pemain kunci tim nasional. Meskipun tidak tampil sebagai starter, lawan manapun pasti akan jeri melihat aksi dan ketajamannya. Tidak menutup kemungkinan Arif masih dapat berprestasi lebih di kancah sepakbola nasional, mengingat ia baru menyentuh usia kematangan seorang pesepakbola.

Kita nantikan kejutan lagi dari Arif di ajang AFF. Go Keceng!

Profil singkat Arif Suyono:
Nama lengkap : Arif Suyono
Nama beken : Keceng
Tempat / Tanggal Lahir : Batu, Malang / 3 Januari 1984
Tinggi: 174 cm
Posisi: Gelandang sayap

Karir:

Klub :
SSB Wastra Indah (2000)
PS Putra Jaya Batu (2001)
Arema Jr (2001)
Persema Jr (2002)
Persema Malang (2003-2004)
Arema Malang (2005-2009)
Sriwijaya FC (2010-sekarang)

Timnas :
Timnas U-19 (2004)
Timnas U-23 (2007)
Timnas Senior (2010-sekarang) (16 main /4 gol).

Profil Ahmad Bustomi



Musim 2009/10 merupakan tahun kedua gelandang tengh kelahiran Batu, 13 Juli 1985 ini bersama Arema Indonesia.

Bustomi mengawali karir junior di SSB Unibraw dan kemudian berlanjut ke Persema Junior. Sempat bermain di Persikoba Batu tahun 2004, nama Bustomi mulai dikenal publik sepakbola Malang saat memperkuat Persema di tahun 2005 sampai 2007 lalu.

Saat memperkuat Persema, nama Bustomi masuk dalam skuad Timnas U-23 Asian Games, SEA Games, dan Pra Olimpiade yang sempat berlatih ke Belanda. Dalam buku program “Garuda Merah Garuda Putih” Bustomi mengaku banyak belajar dari Danurwindo, mantan pelatihnya di Persema.

“Dari Om Danur saya belajar banyak, apalagi saya pertama kali main di level senior langsung ditanganinya. Dia salah satu pelatih yang meletakkan dasar permainan di lapangan di kompetisi tingkat atas,” kata Bustomi.

Bustomi pun banyak belajar dari Bima Sakti, pemain veteran mantan PSSI Primavera yang hingga kini masih aktif bermain di level ISL bersama Persema.

“Terus terang saya banyak belajar dari Mas Bima karena sama-sama bermain sebagai gelandang, di lapangan saat main bareng kadang saya sebagai jangkar dan Mas Bima di depan, begitu juga sebaliknya,” terangnya.

Bustomi menjadi pemain penting di lini tengah Arema musim 2009/10 saat menjuarai ISL dan runner up Piala Indonesia. Pelatih Arema musim lalu Robert Alberts selalu memilih Bustomi yang dipasangkan dengan Landry Poulongaye, Esteban, dan pemain lokal lain seperti Juan Revi, Roni Firmansyah, dan Tommy Pranata.

Dipanggil masuk seleksi timnas Indonesia oleh pelatih Alfred Riedl melengkapi musim terbaik dalam karir Bustomi. Saat bermain untuk laga amal Garuda Merah Garuda Putih, Bustomi dipercaya sebagai kapten “timnas” Garuda Merah.

Momen Terbaik
Mencetak gol di pertandingan home terakhir Arema musim 2009/10 lawan Bontang FC, gol pertamanya untuk Arema.

Biodata :
Ahmad Bustomi (lahir di Jombang, Jawa Timur, 13 Juni 1985; umur 25 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Arema Malang di Liga Super Indonesia, sebelum di Arema Dia bermain di Persema Malang dan Persikoba Batu yang juga salah satu tim dari daerah di Malang Raya. Dia adalah salah satu anggota tim Sea Games 2007 asuhan Ivan Kolev. Dia biasa berposisi sebagai Midfielder.

Klub
* SSB Unibraw 82
* Persema Jr (2002-2003)
* Persikoba Kota Batu (2004)
* Persema Malang (2005-2008)
* Arema Malang (2008-)

Timnas :
* PSSI U-23 (2006-2007)

Gelar :
* Juara Liga Super Indonesia 2009/2010 bersama Arema Indonesia
* Runner up Piala Indonesia 2010 bersama Arema Indonesia

Profil Firman Utina


Nama : Firman Utina
Tempat / Tanggal lahir : Komo Luar, Manado / 15 Desember 1981
Status : Menikah
Istri : Marita Yustika
Anak : -Raihan Putra Utina,
           -Salsabila Putri Utina
Karir:
Klub
Indonesia Muda Manado (1993-94)
Bina Taruna Manado (1995-98)
Persema Junior (1998-99)

Persita Tangerang (2000-04)

Arema Malang (2005-06)

Persita Tangerang (2007-2008)

Pelita Jaya (2008-2009)

Persija Jakarta (2009-2010)

Sriwijaya FC (2010-sekarang)

Timnas :

Piala Pelajar Asia U-19 (2000)

SEA Games (2001, 2003)

Pra-Piala Asia (2001, 2004)

Pra-Olimpiade (2003)

Piala Tiger (2004).

Piala Asia (2007)

Piala AFF (2010)

Firman Utina dilahirkan di kampung Komo Luar, Manado 28 tahun silam. Ia adalah kapten baru timnas Indonesia setelah Bambang Pamungkas sering dibangku cadangkan oleh pelatih Alfred Riedl.

Firman Utina memulai karir sepakbolanya di klub Sepakbola Indonesia Muda yang berada di daerah asalnya Manado. Selama beberapa tahun ia ditempa di sekolah sepakbola itu, ia kemudian hijrah ke klub amatir Bina Taruna, setelah usianya melewati batas yang dibolehkan di sekolah sepakbola. Keuletannya untuk terus rajin berlatih membuat dia mampu terus memperbaiki penampilannya. Hanya tiga tahun bersama klub amatir tersebut, ia direkrut Persma Junior, salah satu tim semi-profesional yang ada di daerahnya saat itu.

Proses masuk ke Persma Junior terbilang unik. Hal itu karena ia tidak melalui mekanisme seleksi layaknya pemain lain. Sebab ia direkrut setelah mampu mencetak 12 gol dalam satu pertandingan pada turnamen klub lokal di Manado. Torehan gol yang mencengangkan itu sampai ke kuping pelatih Persma Manado saat itu, Benny Dollo. Penasaran dengan sukses salah satu striker lokal yang mampu mencetak gol selusin dalam satu laga, pelatih yang akrab di sapa Bendol tersebut langsung memerintahkan anggotanya menjemput Firman, dan mengajaknya masuk Persma. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Tak ragu, ia langsung menerima pinangan untuk bergabung ke Persma.

Terus ditempa dibawah pelatih Benny Dollo, ia pun menunjukan progres meningkat. Hal tersebut membuat pelatih berjulukan Bendol tersebut tidak ragu mengikutkannya di mana pun ia menjadi arsitek tim, sehingga membuat banyak orang menyebut Firman adalah “anak emas” pelatih timnas Indonesia itu. Meskipun Firman tidak merasa demikian, namun hal ini sepertinya ada benarnya. Bahkan ketika Benny Dollo melatih timnas Indonesia, Firman selalu dipanggil menjadi pemain inti. Namun untungnya hal tersebut tidak membuat pemain bertinggi badan 165 cm ini besar kepala. Firman hanya mengakui ada simbiosis tersendiri yang saling melengkapi antara dirinya dan Bendol.

Tekadnya untuk terus menekuni karir bermain sepakbola rupanya tidak perlu diragukan. Itu bisa dilihat dengan keputusannya meninggalkan status pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Tangerang saat merumput bersama Pendekar Cisadane, dan memutuskan hengkang ke Arema Malang, mengikuti jejak pelatih Benny Dollo.

Pilihannya meninggalkan Persita Tangerang dan merapat ke Arema Malang serta menanggalkan status PNS rupanya tidak sia-sia. Sebab di klub kebanggaan Aremania itu ia merasakan manisnya mencicipi gelar juara, meski itu hanya turnamen Copa Indonesia (tahun 2005 dan 2006). Tidak hanya juara tentunya, ia pun mampu menyabet gelar pemain terbaik di ajang tersebut. Satu penghargaan yang membuat motivasinya untuk terus memperbaiki penampilan. Meski beberapa kali di dera cedera dan mengharuskannya untuk istirahat dari lapangan hijau, penampilannya masih tetap stabil. Tahun 2007 menjadi tahun keemasan Firman. Ia terpilih menjadi pemain terbaik Indonesia pada laga melawan Bahrain di ajang Piala Asia 2007.

Setelah pelatih Beny Dollo memutuskan untuk mundur dari kursi pelatih Persita Tangerang, ia pun diprediksi bakal meninggalkan klub tersebut dan kembali mengikut jejak pelatih yang telah menjadikannya sebagai pemain terkenal itu. Akhirnya karena Bendol direkrut timnas, ia pun banting setir dan merapat ke Pelita Jaya, menolak tawaran sejumlah tim papan yang atas mengincarnya.

Meski pernah mengecewakan manajemen Persita Tangerang, tapi dia tetap diterima ketika kembali merapat ke tim tersebut pada awal musim kompetisi 2007 silam. Padahal pada musim 2004, pemain yang memulai debutnya di tim “Merah Putih” sejak 2000 bersama timnas pelajar, pernah memilih menanggalkan statusnya sebagai PNS dan meninggalkan Pendekar Cisadane. Namun hanya semusim Firman kembali merumput bersama Persita, pada tahun 2008, Firman bergabung dengan klub Pelita Jaya yang telah lama dihubungkan dengannya. Namun di klub tersebut, Firman kurang beruntung. Ia kerap menghuni bangku cadangan karena kalah bersaing dengan playmaker asing Esteban Viscara.

Akhirnya di akhir tahun 2009, Pelita Jaya melepasnya ke Persija Jakarta, yang ketika itu diarsiteki oleh pelatih Benny Dollo. Keduanya pun bereuni kembali. Namun ternyata klub sebesar Persija pun tak menjadi labuhan terakhir Firman. Hanya satu musim dirinya merumput dengan kostum oranye-hitam. Pada musim 2010, Firman bergabung dengan klub elit lainnya dari Sumatera, Sriwijaya FC.

Kini Firman menjadi tumpuan baik di tingkat klub maupun nasional. Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini terkenal memiliki mobilitas tinggi, daya jelajah luas, kecepatan dan tendangan yang akurat. Pada saat melawan Laos di ajang piala AFF 2010, Firman menunjukkan ketajamannnya dengan menceploskan 2 gol ke gawang Laos.

Firman pun menjabat sebagai kapten setelah rekannya, Bambang Pamungkas, sering dibangkucadangkan. Namun Firman tetap merendah. Dirinya berkata hanya menjabat kapten sementara. kapten sesungguhnya masih tetap Bambang Pamungkas.

Firman Utina berencana menggeluti dunia sepakbola hingga akhir hayatnya. Suami dari Marita Yustika ini mengaku ingin berkarir sebagai pelatih bila sudah pensiun kelak. Saat ini ia hanya ingin fokus bermain, dan tidak memiliki kegiatan sampingan sedikitpun. Dedikasi dan determinasi Firman berbuah manis. Kini namanya akan semakin harum di kancah sepakbola Indonesia, terlebih bila berhasil membawa Merah-Putih menjuarai turnamen piala AFF tahun ini. Bisa dipastikan dirinya akan sejajar dengan para legenda sepakbola Indonesia.

10 Hewan dengan Muka Teraneh


1. Hatchetfish
10 Hewan dengan Muka Teraneh
Ikan penghuni jurang ini tubuhnya sangat kecil (spesies terbesar yang dikenal hanya berukuran 12 cm), dan tidak berbahaya, tetapi wajahnya seperti mimpi buruk.
Hatchetfish adalah bukti bahwa kita tidak perlu gigi tajam atau mata bersinar merah untuk menjadi seram. Ikan ini ditemukan di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia, memakan makhluk-makhluk yang lebih kecil di jurang, seperti copepoda (sejenis Crustaceae).

2. Kelelawar Hidung Tabung
10 Hewan dengan Muka Teraneh
Ditemukan di hutan hujan Filipina, kelelawar ini terancam memiliki salah satu wajah teraneh di antara mamalia. Telinganya yang gelap ditutupi bintik kuning, mata oranye dan tentunya hidung tabung yang membuat penampilannya mirip kartun. Kelelawar ini kebanyakan mengkonsumsi buah ara dan buah-buahan lainnya, tetapi terkadang mereka juga memakan serangga.

3. Axolotl
10 Hewan dengan Muka Teraneh
Spesies yang hanya ada di Danau Xochimilco, Meksisko, axolotl (artinya "monster air" dalam Nahuatl, bahasa Aztec) sebenarnya salah satu jenis salamander. Selain wajahnya yang lucu, mereka juga memiliki rambut merah unik yang merupakan insang yang menyerupai bulu. Spesies salamander ini biasanya mempertahankan kemampuan tubuhnya di seluruh hidupnya (disebut juga neotheny). Sayangnya, amfibi langka ini terancam punah karena polusi dan diburu di beberapa bagian Meksiko untuk dimakan.

4. Aye Aye
10 Hewan dengan Muka Teraneh
Bisa dibilang primata dengan penampilan palinganeh (manusia tidak dihitung tentunya), aye aye punya telinga besar seperti kelelawar, mata yang kuning dan mirip sekali dengan Gremlins (sebuah film horor komedi di Amerika). Hewan ini sebenarnya menjadi inspirasi bagi monster yang mirip Gremlin di serial film Primeval, di mana diceritakan keturunannya menghantui sebuah rumah kosong.Aye aye ditemukan di Madagaskar dan sangat terancam punah karena perusakan habitat dan dibunuh karena orang-orang di negara itu sangat tidak menyukai makhluk tersebut karena dianggap pembawa sial.

5. Monyet Hidung Pesek
10 Hewan dengan Muka Teraneh
Monyet hidung pesek sekilas memiliki hidung yang sama dengan Michael Jackson yang dioperasi. Lagi-lagi, hewan ini adalah spesies yang terancam punah. Hanya ditemukan di Cina (termasuk Tibet) dan Vietnam. Mereka tinggal di gunung di ketingggian hingga 4000m, bersama beberapa primata yang beradaptasi dengan lingkungan dingin. Mereka terancam kehilangan habitatnya.

6. Tikus Tanah Hidung Bintang
10 Hewan dengan Muka Teraneh
Tikus ini diberi nama hidung bintang karena bentuk daging pada hidungnya, yang ditutupi reseptor sensorik yang meningkatkan kemampuan sentuhannya, karena sebenarnya pengelihatan hewan ini sangat buruk. Tikus tanah hidung bintang ini tercatat merupakan perenang dan penyelam sekaligus penggali yang hebat. Layaknya tikus tanah lainnya, hewan ini memakan cacing tanah, belatung dan apapun yang berlendir di tanah. Ditemukan di Kanada dan Amerika Serikat bagian utara.

7. Tikus Mondok Telanjang
10 Hewan dengan Muka Teraneh
Tikus ini penampilannya tanpa bulu, kisut, kulit pucat pink dan memiliki mata hitam yang bercahaya. Tetapi satu hal yang sangat menarik perhatian adalah tonjolan dua giginya yang sangat besar sekali, yang sebenarnya tumbuh melalui bibir. Sehingga tikus ini tidak harus membuka mulut pada saat mengerat jalan di bawah tanah. Gigi ini begitu kuat sehingga tikus mondok telanjang terkenal bisa mengerat beton!

8. Tokek Buntut Daun
10 Hewan dengan Muka Teraneh
Tokek buntut daun adalah salah satu spesies yang sepertinya dibuat oleh kartunis. Hewan ini mungkin memiliki mata paling aneh di antara hewan lain, dan ketika membuka mulutnya, hewan ini tampak seperti tersenyum lebar. Meskipun terlihat seperti reptil paling bahagia (karena senyumannya), sebenarnya mahkluk ini menderita karena terancam kehilangan hutan hujan Malagasi sebagai rumahnya.

9. Potoo
10 Hewan dengan Muka Teraneh
Burung menakjubkan ini ditemukan di Mesiko, Amerika Tengah dan Selatan, dan terkenal karena kemampuan kamuflasenya yang luar biasa. Memiliki wajah aneh, dengan mulut tersenyum, paruh pendek dan mata kuning, seolah mereka karakter kartun. Tidak berbahaya bagi manusia tetapi sangat berbahaya bagi serangga terbang dan kelelwara karena predator ini terkenal rakus.

10. Ikan Kelelawar Hidung Merah
10 Hewan dengan Muka Teraneh
Meskipun tidak terlalu terkenal, ikan ini memiliki wajah yang cukup aneh. Bentuknya datar, hidungnya panjang dan runcing dan terlihat seperti terlalu banyak menggunakan lipstik. Keanehan alam ini ditemukan di Galapagos dan memiliki kerabat dekat di perairan Amerika Tengah. Hewan ini merupakan perenang yang lambat dan lebih memilih menyeret dirinya di dasar laut menggunakan sirip sebagai tangan.

LPI Versus ISL, PSSI Tetap Diktator

Gelaran pertandingan LPI (Liga Primer Indonesia) akan dimulai pada Sabtu 8 Januari 2011 di stadion Manahan Solo.
LPI bukanlah liga sepakbola yang berada di bawah naungan PSSI, karena tidak mendapat persetujuan dari PSSI yang dipimpin Nurdin Halid. PSSI menganggap LPI merupakan kegiatan kompetisi ilegal dan melanggar undang-undang tentang penyelenggaraan olah raga.
Walaupun tidak mendapat persetujuan dari PSSI, LPI tetap saja nekat melanjutkan tujuan mereka yang bertujuan membuat liga tandingan ISL (Indonesia Super Legue).
LPI sendiri digagas oleh pengusaha kaya Arifin Panigoro. Tujuan LPI sendiri yaitu menciptakan atmosfer sepak bola yang lebih baik, karena selama ini sepak bola masih tidak jauh dengan kericuhan akibat kurangnya kualitas penyelenggaraan yang memadai.
Bedanya lagi club-club yang akan mengikuti kompetisi LPI tidak akan menggunakan dana APBD untuk membiayai hidup mereka, karena akan mendapat royalti dari LPI. Hal ini berbanding terbalik dengan ISL yang selalu mengandalkan uang dari APBD sehingga tidak sedikit club yang berada di daerah kurang mampu akan mati ditengah jalan karena tidak mendapat suntikan dana dari pemda atau sponsor.
LPI vs ISL?
Keributan tentang adanya LPI tersebut ternyata berbuntut panjang, karena PSSI menganggap LPI adalah ilegal maka club-club yang ikut dalam LPI akan mendapat hukuman yaitu degradasi.
Tidak hanya club, tapi para pemain pun juga akan terkena imbasnya, karena pemain yang mengikuti kompetisi LPI tidak akan dipanggil Timnas, hal ini kemungkinan terjadi terhadap Irfan Bachdim dan Kim Jeffry Kurniawan, keduanya adalah pemain naturalisasi asal Belanda dan Jerman yang memperkuat timnas pada piala AFF lalu.
Namun karena keduanya membela Persema Malang yang keluar dai ISL dan memutuskan untuk bermain di LPI, maka Irfan dan kim terancam tidak akan dipanggil timnas pada sea games mendatang.
Disini terlihat arogansi dan kediktatoran PSSI. Seharusnya mereka (PSSI & ketuanya Nurdin Halid) lebih dewasa dan memberikan peluang begulirnya LPI, karena tanpa adanya liga tandingan kualitas sepak bola kita tidak akan bisa diukur dan maju.
PSSI tetaplah PSSI yang berhati keras dan semena-mena, mereka seperti bersabda dan sabda mereka harus dituruti walau akan berdampak kehancuran pada sepak bola kita. Yang dalam otak PSSI adalah memperkaya diri.
Tentu kita ingat pada gelaran piala AFF lalu dimana PSSI menjual tiket yang teramat sangat mahal, dan Nurdin Halid bersikukuh untuk tidak menurunkan harga ticket tersebut. Dan harga ticket mahal tersebut juga tidak diimbangi dengan pelayanan yang memuaskan.
Kericuhan terjadi saat pembelian ticket, ini cermin dari keserakahan PSSI yang hanya mau uang tapi tidak mau keluar uang untuk sewa keamanan. Sekarang mana uang hasil penjualan ticket tersebut? Semoga KPK meluangkan waktunya untuk memeriksanya.
Terlepas dari itu semua Pemerintah melalui menpora Andi Malarangeng menyatakan telah merestui akan hadirnya LPI, sehingga apapun yang terjadi gelaran LPI akan tetap berlangsung sesai dengan rencana. Kita tunggu saja bagaiman wujud LPI semoga bisa membawa atmosfer sepak bola yang lebih baik.